
Oleksiy Chernyshov. Ceo Perusahaan Energi Milik Negara Ukraina Naftogaz. Mengunjungi Washington Minggu Lalu Untuk Membahas Investasi Di Negara Tersebut Dengan Perusahaan Energi Lokal Exxon Mobil Dan Halliburton. Faktanya. Ukraina Berpotensi Menjadi Pembangkit Tenaga Gas Alam. Yang Dapat Membuka Jalan Penting Menuju Keanggotaan Ue Dan Penahanan Rusia.

Rusia Telah Lama Menguasai Ukraina Secara Politik Dan Ekonomi. Terutama Gas Alam. Jauh Sebelum Invasi Saat Ini Dimulai. Ukraiina Berusaha Untuk Menerobos Penindasan Yang Meluas Ini. Berhasil Menggulingkan Presiden Mereka Sendiri Yang Didukung Rusia Pada Tahun 2014. Dan Sekarang Ukraina Telah Berjanji Untuk Menjadi Mandiri Dalam Produksi Energi. Tapi Masa Depan Negara Itu Bergantung Pada Kemampuannya Untuk Menjadi Pengekspor Bersih Gas Alam Ke Eropa.
Ceo Naftogaz Chernyshou Mengatakan Dalam Sebuah Wawancara: “Rusia Telah Memanipulasi Energi Ukraina Selama Bertahun-tahun Dan Membuat Kami Bergantung Padanya. Kami Memiliki Rencana Untuk Meningkatkan Produksi Sebesar 100 Juta Meter Kubik. Dan Jika Ini Terwujud. Kami Tidak Perlu Mengimpornya. Yang Sangat Mungkin Terjadi.
” Di Bidang Gas Alam. Kami Melakukan Segalanya Mulai Dari Produksi Hingga Penyulingan. Distribusi. Penyimpanan. Dan Penjualan.
Cadangan Gas Alam Ukraina Mencapai 905 Miliar Meter Kubik. Menjadikannya Yang Terbesar Ketiga Di Eropa Setelah Norwegia Dan Inggris. Pada 1960-an Dan 1970-an. Ia Menghasilkan Sekitar 70 Miliar Meter Kubik Gas Alam Setiap Tahun. Tetapi Pada 1991 Rusia Mengalihkan Produksinya Ke Siberia. Meninggalkan Ukraiina. Produksinya Turun Lebih Dari Setengahnya. Produksi Saat Ini Hanya Di Bawah 20 Miliar Meter Kubik Per Tahun. Dimana Naftogaz Menyumbang 75-80%. Setelah Konflik Berakhir Dan Investasi Asing Meningkat. Ukraina Akan Memperoleh Kebebasan Energi.
Tapi Ini Bukan Sesuatu Yang Bisa Dilakukan Dalam Semalam. Ukraina Terpaksa Mengimpor Hampir 1 Miliar Meter Kubik Gas Alam Musim Dingin Lalu Untuk Menopang Mata Pencaharian Dan Ekonominya. Dengan Sisanya Berasal Dari Produksi Dalam Negeri.
Ukraina Secara Geografis Terletak Di Antara Rusia Dan Eropa Dan Memiliki Banyak Jalur Pipa Yang Mampu Mengangkut 146 Miliar Meter Kubik Gas Alam Setiap Tahunnya. Ada Juga Fasilitas Penyimpanan 31 Miliar Meter Kubik. Sekitar Setengah Dari Kapasitas Itu Dibutuhkan Untuk Negara Asal. Tetapi Eropa Dapat Menggunakan Sisanya.
Menariknya. Sebagian Gas Alam Rusia Masih Disalurkan Melalui Ukraina. Ukraiina Telah Berhenti Mengkonsumsinya. Tetapi Berfokus Untuk Mengirimkannya Ke Sekutu Eropanya. Namun. Kontrak Pengangkutan Gas Alam Dengan Ukraina Dan Rusia Akan Berakhir Tahun Depan.
“Gas Murah Ada Harganya. Gas Rusia Telah Menjadi Senjata Melawan Eropa Dan Ukraiina. Jika Ukraina Meningkatkan Produksinya Dalam Beberapa Tahun Ke Depan. Eropa Akan Mengganti Gas Rusia Dengan Gas Ukraina.”
Cadangan Dan Penyimpanan Gas Alam Ukraina Untuk Membantu Eropa
Eropa Menjadi Kurang Bergantung Pada Gas Alam Rusia. Setahun Yang Lalu. Menyumbang Sekitar 40% Dari Impor. Tetapi Sekarang Telah Menyusut Menjadi Sekitar 10-20%. Di Sisi Lain. Gas Alam As Hanya Menyumbang Sekitar 3.5% Dari Impor Eropa Hingga Saat Ini. Namun Kini Telah Mencapai Sekitar 40%. Ini Adalah 56 Miliar Meter Kubik Gas Alam Cair (Lng) Yang Diekspor Oleh Cheniere Energy. Shell Dan Total Energy. Eropa Telah Membangun 23 Terminal Lng Untuk Mengakomodasi Hal Ini. Pada Tahun 2014. Ukraina Menggulingkan Presiden Boneka Rusia Viktor Yanukovych. Mendorong Rusia Untuk Menyerang Dan Mencaplok Krimea.
Sebagai Tanggapan. Barat Menjanjikan Pembalasan Ekonomi Terhadap Rusia. Tetapi Tidak Bertindak. Di Masa Tirani Seperti Itu. Sumber Daya Alam Yang Murah Seringkali Menjadi Kartu Truf. Terhadap Latar Belakang Ini. Presiden Rusia Vladimir Putin Tidak Percaya Barat Akan Berkelanjutan Ketika Meluncurkan Invasi Ke Ukraiina Februari Lalu. Tapi Presiden Optimis. Putin Tidak Hanya Menginginkan Kekuasaan Atas Ukraina. Tetapi Juga Kendali Atas Pipa Gas Alamnya. Tetapi Rusia Menderita Kerugian Baik Di Medan Perang Maupun Di Pasar Energi. Eropa Tidak Hanya Meninggalkan Pasar Gas Alam. Tetapi Juga Dapat Berdagang Dengan Persyaratan Yang Menguntungkan Bagi Rusia. Tetapi Pipa Nord Stream 2. Dengan Kapasitas 55 Miliar Meter Kubik. Akan Menggandakan Pasokan Gas Alam Ke Eropa. Juga Dibuang.